masa kemajuan islam
(700-1000 m)
Makalah Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Sejarah
Peradaban Islam”
Dosen Pembimbing
“IMAM MUSYAFAK”

Disusun Oleh :
1.
Erin
Yusanti (2823123038)
2.
Erna
Dwi Fitri Yunitasari (2823123039)
3.
Febri
Eko Wahyuni (2823123049)
JURUSAN
SYARIAH PRODI MPS 1 B
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN
TULUNGAGUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul MASA KEMAJUAN ISLAM ( 700-1000).
Makalah ini berisikan tentang informasi Kemajuan Islam pada masa bani Umayyah dan pada masa bani Abbasiyah.Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita tentang Masa Kemajuan Islam pada abad ke 700-1000 M.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.
Tulungagung,
8 Okober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Smapul …………………………………………….... i
Kata Pengantar ……………………………………………... ii
Daftar Isi ……………………………………………… iii
BAB
I ……………………………………………… 1
PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A.
Latar Belakang ……………………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………… 1
C.
Tujuan Pembahasan…………………………………………….. 1
BAB II ……………………………………………… 2
PEMBAHASAN ……………………………………………… 2
Masa Kemajuan Islam:
A.
Khilafah Bani Umayyah………………………………………... 2
B.
Khilafah Bani Abbasiyah……………………………………….. 4
BAB III ……………………………………………… 8
A.
Kesimpulan ……………………………………………… 8
B.
Saran ……………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sejarah tak ubahnya
kacamata masa lalu yang menjadi pijakan dan langkah setiap insan di masa
mendatang. Hal ini berlaku pula bagi kita para mahasiswa STAIN Tulungagung
untuk tidak hanya sekedar paham Perbankan, tapi juga paham akan sejarah
peradaban islam di masa lalu untuk menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap
peristiwa yang pernah terjadi.
Islam sejak
kelahirannya pada awal abad ke-7 di Mekkah, Islam terus mengalami perkembangan
yang pesat melewati berbagai tantangan yang sangat berat, sampai akhirnya
tersebar ke seluruh dunia. Seperti
yang kita ketahui setelah tumbangnya kepemimpinan masa khulafaurrasyidin maka
berganti pula sistem pemerintahan Islam pada masa itu menjadi masa daulah,
dan dalam makalah ini akan disajikan
sedikit tentang Masa Kemajuan daulah Abbasiyah dan daulah Umayyah.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan
permasalahan yang akan kami ambil sebagai acuan pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
Bagaimana Masa
Kemajuan Islam Pada Abad ke 700-1000 M, yaitu pada masa Kekhilafahan:
A. Dinasti Umayyah ?
B. Dinasti Abbasiyah ?
C.
TUJUAN
PEMBAHASAN
Masa Kemajuan
Islam Pada Abad ke 700-1000 M, yaitu pada masa Kekhilafahan:
A. Dinasti Umayyah
B. Dinasti Abbasiyah
BAB
II
PEMBAHASAN
Masa Kemajuan Islam Pada Abad ke 700-1000 M
A.
Khilafah Bani Umayyah
Dinasti Umayyah
didirikaa oleh Muawiyah ibn Abi Sufyan ibn Harb ibn Umayah. Muawiyah dinobatkan
segabai khalifah di Iliya’ (Yerussalem) pada 40 H/660 M. dengan penobatan itu,
ibu kota provinsi suriah, Damaskus, berubah menjadi ibu kota kerajaan Islam.
Muawiyah memiliki kekuasaan yang terbatas karena beberapa wilayah islam tidak
mengakui kekhalifahannya.[1]
Pemerintahan
yang awalnya bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). Kekhakifahan Muawiyah
diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan
atau suara terbanyak.
Kekuasaan Bani
Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun (40-132/661-750 M). Pada masa kekuasaan
dinasti ini banyak kemajuan, perkembangan dan perluasan daerah yang dicapai,
terlebih pada masa pemerintahan walid ibn Abdul Malik (86-96 H/705-715 M). [2]
Diantar kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Umayah
adalah sebagai berikut
A.
Perluasan Wilayah
Kejayaan dinasti
Umayyah di tandai dengan dicapaianya ekspansinya yang sangat luas. Langkah
ekspansi ini menunjukkan stabilitas politik Umayyah yang cukup mapan.Selama
pemerintahan al-Wahid dan Hisyam, islam berhasil memperluas wilayah sampai
batas-batas yang terjauh, membentang dari Lautan Atlantik dan Pyrenees hingga
ke Indus dan Cina,perluasan yang hampir tak tertandingi sejak masa klasik, dan
hanya dilampaui pada masa modern oleh kerajaan Inggris dan Rusia.Pada masa kejayaan tersebut terjadi penaklukan Transoxiana,
penaklukan kembali dan pengendalian keamanan di Afrika Utara, dan Penklukan
daerah Eropa sebuah upaya terbesar yang pernah dilakukan oleh orang-orang
arab,yaitu penaklukan Spanyol.[3]
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah,
baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini
betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah.[4]
B.
Bidang Ekonomi
Pada masa
pemerintahn umayyah berada di tangan khalifah Abdul Malik ibn Marwan,lebih
kurang duabelas tahun, kondisi dinasti umayyah inilah relative stabil. Pada
masa ini di bangun prasarana dan masjid-masjid,pembangunan beberapa irigasi. Upaya itu menjadikan
pertanian dapat berkembang pesat,demikian juga industri kulit dan tenun
mengalami kemajuan yang cukup bagus.
Pada masa
Al-Walid, ia membenahi prasaran perkotaan dan pembangunan kesejahteraan sosial
lainnya. Ia membeahi jalan-jalan, panti-panti untuk penderita penyakit
kusta,membangun rumah sakit. Mempercantik masjid al-Haram di mekkah. Di antara
prestasi terbesarnya adalah mengubah fungsi Katedral St. Yahya Pembaptis di
Damaskus ,menjadi masjid yang sangat agung , masjid Umayah ini masih dianggap
sebagai tempat suci keempat bagi Umat Islam.[5]
C. Bidang
Administrasi
1.
Ibu Kota umat
Islam dipindahkan ke kota Damaskus.
2.
Pembagian
Wilayah Kekuasaan terbagi dalam 10 provinsi.
3.
Bidang
Adminitrasi Pemerintahan. Organisasi tata usaha negara terpecah kedalam bentuk
dewan: departemen pajak (Dewan al Kharaj);departemen
pos (Dewan Rasail)departemen dokumen
negara ( Dewan al Khatim)
4.
Organisasi
keuanggan masih terpusat pada Baitulmaal yang
asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan bagi nonmuslim. Pencetakan uang
di lakuakn pada masa khalifah Abdul Malik ibn Marwan.
5.
Organisasi
ketentaraan( An Nidamul Harbi)
6.
Organisasi
Kehakiman ( An Nidamul Qadhai)
7.
Bidang seni dan
sastra. Pada masa khalifah Walid ibn Abdul Malik,terjadi keseragaman
bahasa,semua bahasa daerah terutama pada bidang administrasi diseragamkan
dengan menggunakan bahasa Arab.
8.
Bidang Seni
Rupa,yang berkembang hanya seni ukir dan pahat,terlihat pada khaligrafi(khat
Arab) sebagai motifnya.[6]
D.
Berkembangan Dunia Pendidikan
Pada masa
dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentralisasi
tidak memiliki tingkatan dan standar umum. Kajian keilmuan yang ada pada
periode ini berpusat di Damaskus, Kuffah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan
beberapa kota lainnya seperti; Basrah dan Kuffah(Irak),Damsyik dan
Palestina(Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya,
yaitu: Kedokteran,Filsafat, Astronomi, Ilmu Pasti, Sastra, Seni baik itu seni
bangunan, seni rupa, maupun seni suara.[7]
B.
Khilafah Dinasti Abbasiyah
Daulah Abbasiyah
yang didirikan pada tahun 132 H/750 M oleh Abu Abbas Abdullah As Saffah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muntholib bin Abdul Manaf, merupakan
kelanjutan dari pemarintahan daulah umayyah telah hancur di damakus. Di namakan
ke khalifahan Abbassiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini merupakan
keturunan bani Abbas, paman nabi Muhammad Saw.[8]
Kemajuan yang di alami diantaranya adalah:
A.
Perluasan Wilayah
Perluasan
kekuasaan dan pengaruh islam bergerak ke wilayah timur Asia Tengah dari
perbatasan India hingga ke cina. Wilayah kekuasaan Islam amat luas yaitu
meliputi wilayah yang telah dikuasai,oleh bani umayah. Namun di masa kekuasaan
bani Abbasiyah perluasan daerah dan penyiaran Islam makin berkembang hingga
meliputi, daerah turki Armenia dan sekitar laut kaspia.
B.
Perkembangan dunia politik
Sebagai kekuatan
baru yang mulai tumbuh dan di tegakkan di atas puing-puing kehancuran dinasti
umayah menjadikan langkah yang dijalankan oleh pemerintahan bani Abbas adalah
upaya pemantapan dan stabiliastas daulat Abbasiyah yang mewarisi seluruh
wilayah luas, bekas wilayah dinasti umayah. Beberapa langkah strategis yang di
lakukan oleh pemerintahan bani abbasiyah antara lain: Melenyapkan kekuatan
dinasti umayah yang tersisa, memadamkan upaya-upaya gerakan pemberontakan.[9]
C.
Bidang Ekonomi
Unsur-Unsur
Perekonomian yang dikembangkan zaman dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut:
1.
Pertanian:
Memperluas area pertanian, membangun sarana dan pra sarana transportasi baik
darat maupun laut ke daerah-daerah pertanian serta membangun irigasi dan
mengairi kanal unuk menyalurkan air ke areal pertanian
2.
Perindustrian:
Hasil industrinya seperti tekstil,sutra,wol,gelas dan kramik. Di bagdad 400
kincir air,4000 pabrik gelas.
3.
Perdagangan:
Bagdad menjadi kota pusat perniagaan atau perdagangan,serta kota transit yang
menghubungkan lalu lintas perdagangan antara barat dan timur jauh. Disini di
buka perwakilan dagang india dan china.[10]
D.
Bidang Administrasi
Wazir sebagai
coordinator departemen, wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin
Barmak,berasal dari Balkh,Persia.Membentuk lembaga protocol negara,sekertaris negara,dan
kepolisian negara, di samping membenai angkatan bersenjata.[11]
Pemerintahan pada masa bani Abbasiyah,meliputi 6 aspek, diantaranya, Pimpinan Negara,
Wilayah Negara, Angkatan Perang, Baitul Mal, dan organisasi kehakiman.
E.
Ilmu Pengetahuan
Lembaga pendidikan
sudah mulai berkembang. Ketika itu lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat,
1)Maktab/Kuttab dan Masjid, 2)Tingkat Pendalaman.Perpustakaan pada masa itu
lebih merupakan sebuah Universitas. Di antara ilmu dan ahli ilmu yang
berkembang adalah sebagai berikut.[12]
1.
Ilmu Filsafat:
Al Farabi banyak menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika
dan interprestasi terhadap filsafat aristoteles. Ibn Sina juga banyak menulis
buku tentang filsafat.
2.
Kedokteran:
Jabir bin Hayan dianggap sebagai bapak ilmu kimia,Hunain bin Ishaq Ahli mata
yang terkenal.
3.
Matematika: Umar
Al Farukan, Insinyur pembanguna kota bagdat, Al Khawarizmi pengarang kitab al Jabar,
penemu angka nol,mengembangkan angka 1-9. Banu Nusa menulis banyak buku dan
ilmu ukur.
4.
Astronomi: Al
Fazari pencipta Astrolabe. Al Batani. Al Farqoni membangun beberapa opserfatorium
di Baghdad maupun di Yunde Shahpur.
5.
Farmasi dan
Kimia: Ibnu Baithar,Ahli obat-obattan makanan/gizi
6.
Ilmu Tafsir:
Ilmu Tafsir pada masa ini terdiri dari : Tafsir Bin Ma’tsur, Tafsir Bin Ro’yi
7.
Ilmu Hadits: Muncul Ilmuan diantaranya, Imam
Al Bukhari,Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud, An Nasai
8.
Ilmu Kalam:
Diantara ilmu kalam yang berkembang adalah Jabarriyah, Qodariyah, Muktazilah,
Ahlu Sunah
Ilmu Bahasa, beberapa ahli bahasa: Sbawaihi, Al Kisai,
Abu Zakariyah Al fara. [13]
9.
Fiqih: Para
Fuqaha yaitu ahli fiqih yang mampu menyusun kitab-kitab fiqih. Penyusun kitab
al-Musnad al-Imam al-‘itdham atau fiqih Al-Akbar (Imam Malik) 97-179 H,
Penyusun kitab Al-Muwatha’ (Imam Syafi’i) 150-204 H, penyusun kitab al-Ilm dan
al-Fiqh al-Akbar fi al-Tauhid (Ibnu Hanbal) 780-855 M. menyusun kitab
Al-Musnad.[14]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a.
Umayyah
Dari uraian di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bani Umayah dimulai dengan pengangkatan
Muawiyah sebagai khalifah dengan cara yang tidak demokratis pada tahun 41 H.
Selanjutnya sistem kepemimpinan dilangsungkan secara monarchiheridetis
(kerajaan turun temurun) selama 90 tahun. Peristiwa penting yang terjadi pada
masa itu antara lain terbunuhnya Husein bin Ali di Karbala pada masa
pemerintahan Yazid bin Muawiyah.
Meski demikian,
Bani Umayah mencatatkan beberapa kamajuan, terutama di bidang arsitektur, perdagangan,
militer dan kesenian. Adapun masa keemasan terjadi ketika tampuk kepemimpinan
berada di tangan Abdul Malik bin Marwan sampai Umar bin Abdul Aziz.
b.
Abbasiyah
B. SARAN
Dari penjelasan di atas kita sebagai
umat Islam dapat mengambil pelajaran. Sebuah sistem yang teratur akan
menghasilkan pencapaian tujuan yang maksimal, seperti kisah pendirian dinasti
Umayah dan Abbasiyah. Mereka bisa mendirikan dinasti di dalam sebuah negara
yang dikuasai suatu dinasti yang menomorduakan mereka. Selain itu dari sejarah
kekuasaan dinasti ini kita juga bisa
mengambil manfaat yang bisa kita rasakan sampai saat ini, yaitu perkembangan
ilmu pengetahuan. Seharusnya kita yang hidup pada zaman modern bisa meneruskan
perjuangan para ilmuwan zaman daulah Umayah dan Abbasiyah dahulu.
Sebaliknya, kita juga dapat belajar dari
kekurangan-kekurangan yang ada pada dinasti besar ini agar tidak sampai terjadi
pada diri kita dan anak cucu kita.Mereka telah dibutakan oleh kekuasaan,
sehingga mereka tega membantai hampir seluruh keluarga Ali bin Abu Tholib yang
notabene adalah sesama umat Islam. Selain itu kecerobohan yang terjadi pada
masa dinasti ini terulang yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan dinasti Umayah
dan Abbasiyah. Kebiasaan penguasa berfoya-foya menyebabkan runtuhnya kekuasaan
yang telah susah payah mereka dirikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Philip
K. Hitti, History of The Arabs, terj.R.
Cecep Lukman, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008.
Imam
Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta:
Teras, 2011.
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta:
Kencana, 2008.
Ahmad
Romadhon, Peristiwa-Peristiwa Penting dan
Tokoh-Tokoh yang Berprestasi Dalam Perkembangan Islam Periode Klasik,
sumber: http://www.romadhon-byar.com/2011/09/perkembangan-islam-periode-klasik.html#ixzz28VCusW8F,
diakses: 6 oktober 2012
[1] Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj.R. Cecep
Lukman (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006) hal.235
[2]
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008) hal.42
[3]
Ibid, PhilipK Hitti,
hlm. 225.
[4]
Ibid, Badri Yatim,
hlm . 44.
[5]
Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta:
Teras, 2011), hlm. 80
[8]
Ibid, Imam Fu’adi,
hlm.49
[9]
Imam Fu’adi, hlm.114
[11]
Ibid,Imam Fu’adi, hlm.51
[12]
Ibid,Imam Fu’adi,
hlm.54-55
[14] Ahmad Romadhon, Peristiwa-Peristiwa Penting dan Tokoh-Tokoh
yang Berprestasi Dalam Perkembangan Islam Periode Klasik, sumber: http://www.romadhon-byar.com/2011/09/perkembangan-islam-periode-klasik.html#ixzz28VCusW8F, diakses: 6 oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar